Tidak ada keberanian yang sempurna tanpa kesabaran.
Sebab kesabaran adalah nafas yang menentukan lama atau tidakan
sesebuah keberanian bertahan dalam diri seseorang itu. Jika ada di
antara kamu dua puluh orang penyabar, nescaya mereka akan mengalahkan
dua ratus orang. Dan jika ada di antara kamu seratus orang (penyabar),
nescaya mereka akan mengalahkan seribu orang kafir.” (QS. 8: 65).
Tetapi kesabaran itu pahit. Semua kita
tahu begitulah rasanya kesabaran itu. Dan begitulah suatu masa
Rasulullah saw mengatakan kepada seorang wanita yang sedang menangisi
kematian anaknya: “Sesungguhnya kesabaran itu hanya pada ujian pertama.”
(Bukhari dan Muslim).
Jadi, yang pahit dari kesabaran itu
hanya permulaannya. Kesabaran pada ujian pertama menciptakan kekebalan
pada ujian selanjutnya. “Mereka memanahku bertubi-tubi, sampai-sampai
panah itu hanya menembus panah,” kata penyair Arab terhebat sepanjang
sejarah, Al-Mutanabbi.
Allah tak pernah janjikan langit selalu biru, jalan hidup tanpa batu, matahari tanpa hujan, kebahagiaan tanpa kesedihan, sukses tanpa perjuangan. Tapi Allah janjikan kemudahan bersama kesulitan, rahmat dalam ujian, ganjaran buat kesabaran, keteguhan dalam perjuangan.. Bukankah indahnya pelangi itu, baru kita rasakan setelah turunnya hujan?
No comments:
Post a Comment