Sunday 16 June 2013

Belajarlah Dari makhluk ciptaaNya

Assalamualaikum dan Salam Rindu dari iman untuk antum! Alhamdulillah,syukur kerana dapat juga iman mengisi entry blog untuk kali ini setelah lama mendiamkan diri. Walaupun diam DIAM tapi tetap ADA cuma tidak dizahirkan jea. (^__,^) Iman suka untuk berkongsi dengan sahabat pembaca sekalian berkaitan dengan buku ni.. Kata-kata di dalam Syajarotun Ma’rifat – Pohon Kearifan
Oleh: Ibnu Atho’illah
Suntingan: Muhammad Nuh
Keluaran: Matapena 
                                                                      Halaman: 175 mukasurat

 Sungguh luar biasa. Yang tersurat memang disajikan dengan gaya bahasa sederhana, namun makna yang tersirat begitu dalam. Sesuai sebagai teman untuk merenung dalam rangka menemukan Tuhan sejati dan menggali kemampuan diri dalam mencapai kearifan jiwa. Terdiri dari dari 55 matan yang disyarahkan dengan setiap satunya diberi tajuk yang sungguh menarik.

Belajar Dari Cicak


Jika mengejar sesuatu yang sudah dijamin oleh ALLAH swt engkau lakukan dengan sungguh-sungguh, tetapi kewajibanmu engkau abaikan. Inilah bukti bahawa mata hatimu telah buta.
ALLAH Maha Kaya, Maha Memiliki segalanya. Dia tidak pernah lupa menjamin keperluan hidup dan rezeki makhluk-makhluk-Nya. Oleh itu tidak ada alasan untuk ragu sedikit pun terhadap urusan duniawi. Tidak ada alasan untuk turut sibuk memikirkan nasib di masa hadapan. Tidak pernah ada yang tahu, apa yang akan terjadi esok hari.
ALLAH swt secara jelas memberi jaminan rezeki dan penghidupan bagi semua makhluk. Namun dalam liku-liku perjalanan hidup, keyakinan itu kadang-kadang menurun. Seringkali manusia mengejar rezeki hingga lupa diri dan lupa terhadap Sang Pemberi Rezeki.
Sudah menjadi tabiat manusia, mengharapkan yang lebih baik, lalu sesuatu yang telah ada di tangannya dilepaskan. Padahal yang ditangannya itu secara hakikatnya adalah lebih baik daripada yang dikejarkannya. Lalu urusan ukhrawi dilupakan.
Seharusnya manusia dapat belajar dari cicak. Ia binatang yang lemah yang tidak mampu mengejar rezeki di hadapannya. Ia tidak dapat terbang, sedangkan calon makanannya dapat terbang. Tetapi sang cicak yakin, ALLAH telah menjamin rezekinya dengan cara-Nya yang tersendiri. Atas kehendak ALLAH, binatang yang dapat terbang itu justru mendekati mulutnya, dan ia tidak kelaparan. Betapa, ALLAH adalah Dzat Yang tidak pernah ingkar terhadap janji-Nya.

Semoga perkongsian ringkas ini mampu membuka pintu hati antum untuk dijadikan sebagai renungan dalam meniti jalan yang makin beronak dan berduri di alam ini.insyaALLAH. Segala kekurangan dan kelemahan itu tetap ada, mohon ampun dan maaf, hanya setakat ini mampu iman kongsikan..