Oleh: Ibnu Atho’illah
Suntingan: Muhammad Nuh
Keluaran: Matapena
Suntingan: Muhammad Nuh
Keluaran: Matapena
Halaman: 175 mukasurat
Sungguh luar biasa.
Yang tersurat memang disajikan dengan gaya bahasa sederhana, namun
makna yang tersirat begitu dalam. Sesuai sebagai teman untuk merenung
dalam rangka menemukan Tuhan sejati dan menggali kemampuan diri dalam
mencapai kearifan jiwa. Terdiri dari dari 55 matan yang disyarahkan
dengan setiap satunya diberi tajuk yang sungguh menarik.
Belajar Dari Cicak
Jika mengejar sesuatu yang sudah dijamin
oleh ALLAH swt engkau lakukan dengan sungguh-sungguh, tetapi kewajibanmu
engkau abaikan. Inilah bukti bahawa mata hatimu telah buta.
ALLAH Maha Kaya, Maha Memiliki segalanya.
Dia tidak pernah lupa menjamin keperluan hidup dan rezeki
makhluk-makhluk-Nya. Oleh itu tidak ada alasan untuk ragu sedikit pun
terhadap urusan duniawi. Tidak ada alasan untuk turut sibuk memikirkan
nasib di masa hadapan. Tidak pernah ada yang tahu, apa yang akan terjadi
esok hari.
ALLAH swt secara jelas memberi jaminan
rezeki dan penghidupan bagi semua makhluk. Namun dalam liku-liku
perjalanan hidup, keyakinan itu kadang-kadang menurun. Seringkali
manusia mengejar rezeki hingga lupa diri dan lupa terhadap Sang Pemberi
Rezeki.
Sudah menjadi tabiat manusia,
mengharapkan yang lebih baik, lalu sesuatu yang telah ada di tangannya
dilepaskan. Padahal yang ditangannya itu secara hakikatnya adalah lebih
baik daripada yang dikejarkannya. Lalu urusan ukhrawi dilupakan.
Seharusnya manusia dapat belajar dari
cicak. Ia binatang yang lemah yang tidak mampu mengejar rezeki di
hadapannya. Ia tidak dapat terbang, sedangkan calon makanannya dapat
terbang. Tetapi sang cicak yakin, ALLAH telah menjamin rezekinya dengan
cara-Nya yang tersendiri. Atas kehendak ALLAH, binatang yang dapat
terbang itu justru mendekati mulutnya, dan ia tidak kelaparan. Betapa,
ALLAH adalah Dzat Yang tidak pernah ingkar terhadap janji-Nya.
Semoga perkongsian ringkas ini mampu membuka pintu hati antum untuk dijadikan sebagai renungan dalam meniti jalan yang makin beronak dan berduri di alam ini.insyaALLAH. Segala kekurangan dan kelemahan itu tetap ada, mohon ampun dan maaf, hanya setakat ini mampu iman kongsikan..